Sabtu, 12 Juli 2014

R1435H : RAMADHAN SUKSES



*BERDASARKAN TULISAN USTAD ABDUL HALIM (DD KOTA BOGOR)

          Tak terasa kita sudah sampai di hari ke-15 Ramadhan 1435 H. Sudah setengahnya. Sebagaimana urusan lain, di pertengahan tantangan justru paling berat. Semangat tak setinggi hari-hari pertama. Ketika teringat sisa waktu tinggal setengah bulan, panik melanda. 

          Untuk me-recharge semangat diri sendiri,  saya menuliskan ini. Sumber bacaan dari selebaran yang dibagikan masjid Al Falaah, masjid kompleks, di awal Ramadhan lalu. Di atas saya beri keterangan”berdasarkan”, karena tak secara utuh saya sampaikan di sini, dikombinasi antara 2 sumber, tulisan selebaran dan buku. Di beberapa tempat juga saya tambahkan pendapat dan pengalaman pribadi. Saya belum berani menuliskan sesuatu yang ideal, karena saya merasa Ramadhanan saya juga belum  sempurna.

            Kita ingat kembali  ayat yang menjadi dasar ibadah sebulan ini, QS Al Baqarah 183.
Arti ayat ini kurang lebih, “hai orang-orang yang beriman (1), diwajibkan atas kamu berpuasa (2), sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu  (3), agar kamu bertakwa (4).”
Ada semacam pembagian dari ayat. Pertama, alamat. Kepada siapa ayat ini ditujukan. Kedua, perintah puasa. Ketiga, pembanding, bahwa bukan kita saja yang mendapat perintah puasa terakhir, tujuan.

1.      Hai orang-orang beriman.
Ini panggilan khusus kepada orang-orang yang beriman saja. 

Pada ayat lain, QS An Nuur 51, disampaikan apa yang harus dilakukan orang beriman jika dipanggil Allah dan Rasulnya untuk suatu urusan, yaitu “kami mendengar  dan kami patuh.” Jika mereka  lakukan ini, akan beruntung di dunia dan akhirat.

Kami dengar, artinya kita perlu belajar tentang itu. Ini berkaitan dengan ilmu.
Kami patuh, artinya kami laksanakan perintah yang diberikan. Ini tentang amalkan.

2.      Diwajibkan atas kamu berpuasa.
Diwajibkan, kata pasif. Jadi, kita pasif dalam tata caranya. Sesuai aturan yang  diberikan saja. 

Lanjutan ayat tadi, Al Baqarah ayat 184-185 menjelaskannya. 

Definisi shaum (puasa) sendiri, disampaikan melalui tafsir Ibnu Katsir, “ Menahan diri (mengendalikan) makan dan minum serta syahwat dengan niat ikhlas kepada Allah.”

Jadi, konsep dasar shaum adalah:
a.       Latihan menahan dan mengendalikan hawa nafsu fisik (perut, syahwat, bawah perut, mulut, mata, dan telinga)
b.      Latihan mendahulukan dan mencintai akhirat (yaitu ibadah) lebih dari urusan yang  lain.
c.       Latihan menahan dan mengendalikan pikiran dan perasaan yang  dapat mengganggu hati.

3.      Sebagaimana diwajibkan kepada ummat-ummat  sebelum kamu
Menjelaskan bahwa perintah puasa juga diterima ummat terdahulu. Hanya mungkin, tata caranya berbeda, terutama, ummat Muhammad diingatkan untuk sahur sebelum berpuasa.

4.      Agar bertakwa
Takwa adalah hadiah dari Allah kepada mereka yang melakukan usaha sungguh-sungguh di bulan ramadhan.

Jadi, kita harus meniru yang  dilakukan Rasulullah, memahaminya, dan meyakini sebagai sesuatu yang dapat dicontoh.

Banyak di antara  kita yang kurang memahami perlunya lakukan puasa sesuai contoh, tetapi melakukan amal sekehendak diri pribadi. Semoga sedikit demi sedikit bisa kita perbaiki, dan perbanyak amalan sesuai yang dicontohkan Rasulullah

Berikut adalah 7 Prinsip Dasar pelaksanaan Ramadhan
1.      SAHUR
a.       TUJUAN SAHUR: Allah melatih kita bangun di 1/3 terakhir malam. Sehingga kelak di luar ramadhan kita sudah terbiasa. Ini saat paling utama untuk bermunajat.
b.      AKTIVITAS SAHUR: sahur jangan hanya diisi dengan makan. Usahakan lakukan shalat malam. Makan bukan yang utama, karenanya Allah perintahkan untuk mengakhirkannya. Makannya pun bukan untuk tujuan kenyang, tetapi untuk mendapat berkah. Perbanyak aktivitas berdoa dan mohon ampun.
c.       TARGET SAHUR: Bangun malam untuk ibadah dan berdoa, diakhiri dengan makan dan minum yang praktis untuk mendapat berkah.

2.      LAPAR DAN HAUS UNTUK IBADAH
a.       Menahan makan, minum, dan nafsu, serta hal-hal yang membatalkan, dari terbit fajar  sampai dengan terbenam matahari, dengan ikhlas kepada Allah.
b.      Sengaja lapar, haus, dan menahan nafsu tadi, dalam  rangka mendapat ridho Allah. Dilengkapi dengan menyempurnakan ibadah fardlu, memperbanyak ibadah sunnah, meninggalkan dosa, maksiat, dan hal-hal yang tidak bermanfaat.
c.       Lapar dan haus saat puasa berbeda dengan hari biasa, karena tak perlu diganti dengan banyak makan, beda dengan sehari-hari.

3.      BUKA PUASA
a.       Waktu untuk mengakhiri puasa.
b.      Waktu akhirnya dimulai dari Ashar, menjelang  final dari puasa hari itu.
c.       Amalan pokok di waktu ashar: beramal solih, dzikir, baca al qur’an, dan berbagi takjil

4.      SHOLAT  TARAWIH
a.       Sholat pada malam hari di bulan puasa.
b.      Tidak buru-buru, tapi serius dan sepenuh hati
c.       Targetnya, qiyamu ramadhan  dengan nikmat dan tenang.
d.      TUJUANNYA, melatih qiyamulail
e.       Mendapat pahala semalam penuh dan  diampuni dosa2.
f.       Jika berjamaah, disunnahkan ikut imam sd akhir.

5.      MEMBACA AL QUR’AN DAN BERDZIKIR
a.       Membaca al Qur’an sebagai ibadah
b.      Membaca dengan sungguh-sungguh sesuai kaidah TAJWID
c.       TARGET membaca: Hati harus ikut larut, menikmati dengan bergetar, sampai menangis
d.      TUJUANnya : mengungkapkan semua yang dibaca dengan sepenuh hati, dan menumbuhkan kesadaran untuk terus membaca al Qur’an, memperbaiki bacaan, dan keinginan mengetahui makna.

6.      ZAKAT, INFAQ, SHADAQAH
a.       ZAKAT itu harta yang wajib dikeluarkan, dan jika tidak dikeluarkan akan merusak keseluruhan harta karena tercampurnya yang  halal dan tidak.
b.      INFAQ adalah harta yang dikeluarkan dengan ikhlas, tak dibatasi jumlah dan peruntukannya.
c.       SHADAQAH: pengorbanan seseorang  karena  iman, berupa harta maupun tenaga, waktu, dll untuk menolong orang ataupun agama Allah. Ini pelluang berbuat baik bagi siapa saja, tak hanya yang punya uang lebih. Zakat dan infaq bagian dari shadaqah.
d.      Mendorong mencari harta yang halal, karena tak diterima jika haram.
e.       TARGET zakat dan infaq, suci harta dan diri.
f.       TARGET shadaqah, membuktikan kebenaran iman seseorang dengan beramal dan berkorban yang dibutuhkan ummat ataupun agama pada saat itu.
g.      TUJUAN zakat dan infaq sebagai bentuk syukur atas nikmat harta.
h.      Shadaqah adalah peluang beribadah, selain harta.

7.      I’TIKAF
a.       Arti secara bahasa: diam, menahan, menghalangi, atau ketekunan.
b.      Artinya: aktivitas menetap di masjid untuk beribadah
c.       Tafakkur untuk muraqabah, muhasabah/evaluasi, mensucikan jiwa, dan menghidupkan hati.
d.      Lebih utama untuk mendalami ilmu, bukan memperluas ilmu.
e.       TARGET itikaf: mendapatkan lailatul qadar, senang berlama-lama di masjid, sukses di babak akhir Ramadhan.
f.       TUJUAN itikaf:  mendekatkan diri kepada Allah.

Semoga saya bisa memperbaiki diri  di paruh kedua ramadhan ini.
Semoga kita termasuk orang-orang yang sukses menjalani Ramadhan, sehingga di akhirnya nanti mengalami perubahan menjadi lebih baik, dan menjadi taqwa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar