Dari tiga nama berikut ini, yang mana dokter perempuan, dr. Surahman Hakim, SpOG, dr. Tuti Atikah, SpA, atau dr. Yusak M. Siahaan, SpS ?
Tidak mengherankan jika yang dipilih adalah dr. Tuti Atikah, karena hanya ini nama perempuan. Tetapi dia bukan dokter perempuan. Tuti Atikah adalah perempuan dokter. Dokter perempuan yang benar adalah Surahman Hakim. Dia seorang laki-laki yang mendalami ilmu kedokteran tentang perempuan, tentang kandungan.
Mungkin terasa janggal, tetapi itulah susunan kata yang benar. Padanan kata 'dokter perempuan' sering kita gunakan untuk menunjuk seorang perempuan yang menjadi dokter, padahal seharusnya disebut 'perempuan dokter'.
Aturan ini berlaku juga untuk padanan kata yang lain. Misalnya, petani cabai menyatakan petani yang bertanam cabai. Andai kita memaksakan dokter perempuan digunakan untuk menyebut dr. Tuti, maka petani cabai berarti cabai yang menjadi petani.
Kehati-hatian dalam memberi sebutan kepada seseorang diperlukan agar tidak salah kaprah, atau bahkan menyakiti pihak yang disebut. Ibu Elia yang berjualan kain bordir dari Tasik tentu akan tersinggung jika dia disebut sebagai pedagang perempuan alih-alih sebagai perempuan pedagang...
ni salah satu pekerjaan editor ya? tq..
BalasHapusbagus postingannya, inpiratif............
BalasHapussaya kurang tau tata bahasa...tapi alhamdulillah saya selalu pake kata perempuan pekerja dalam penelitian2 saya...nuhun pencerahannya
BalasHapus