Jumat, 27 Juni 2014

PERMAINAN RAMADHAN





          Sama sekali tidak bermaksud bermain-main di bulan Ramadhan. Saya hanya sedang berusaha melatih diri mewujudkan rencana.

          Setiap tahun, menjelang Ramadhan, target dituliskan. Seringkali terhenyak ketika tiba-tiba Nuzulul Qur’an datang. Target masih jauh dari tercapai. Mengejar pencapaiannya sebelum lebaran, tak mudah juga.
Tak bisa dipungkiri, ibu rumah tangga di Indonesia  perlu perjuangan untuk fokus pada ibadah ritual di hari-hari terakhir puasa. Suami bekerja atau itikaf. Anak-anak sudah libur sekolah. Ibu bekerja mungkin masih harus ngantor. Apalagi bagi keluarga yang biasa tergantung pada asisten. Pekerja di rumah biasanya sudah minta libur jauh sebelum hari-H. Apalagi jika orangtua tinggal di lain kota, kita harus menyiapkan perlengkapan mudik. Semakin lengkap jika mertua tinggal di kota yang lain lagi. (eh, main klaim saja. Jangan-jangan hanya saya yang heboh sendiri jelang lebaran) :)

          Tahun ini, Ramadhan ingin saya isi dengan melatih disiplin menulis. Ini di luar “ritual standar” Ramadhan. Shalat dan mengaji. Proses menambah ilmu dan memperbanyak dzikir, saya ingin dapatkan dari membaca dan kemudian menuliskannya. Upaya introspeksi diri dan meningkatkan syukur, juga ingin saya gali dengan cara menuliskannya. 

          Berdasarkan pengalaman, kendala yang muncul salah satunya adalah perlu memikirkan apa yang akan ditulis. Proses ini makan waktu. Jika belum ada ide, sangat mudah melanggar jadwal. Mengalihkannya ke urusan rumah tangga, yang kalau diikuti tak akan ada habisnya. Sehingga tiba-tiba saja sudah jelang buka, dan itu berarti wassalam. Tak akan terwujud. Setelah buka rangkaiannya kan jelas. Makan, beberes, tarawih, ngaji, dan tidur. 

          Hari ini saya menyiapkan rencana Ramadhan. Target awal, membereskan meja kerja dan membuat tabel aktivitas untuk sebulan ke depan. 

          Saat membereskan ruang kerja di rumah, tersadarkan banyak buku yang belum dibaca. Tiba-tiba saja mendapat ide. Jika sudah berbentuk tabel, peluang tak terkerjakan cukup besar. Kondisi pada hari pelaksanaan kan tak bisa diprediksi. Saya tak jadi membuat tabel aktivitas. Tetapi menuliskan topik-topik apa yang saya ingin gali pada Ramadhan 1435 H. Termasuk di dalamnya buku-buku yang harus dibaca.

          Masing-masing dituliskan pada selembar kertas kecil, kemudian digulung seperti kertas arisan. Nantinya, setiap pagi saya akan pilih satu gulungan kertas secara acak untuk menjadi tema ibadah tambahan di hari itu. Apakah membaca buku tertentu, membahas satu bab dari ensiklopedi, atau menganalis peristiwa tertentu dalam hidup saya (introspeksi). Tentu tak menutup kemungkinan menuliskan hal lain yang dialami dalam hari-hari yang akan datang. Tetapi setidaknya saya tak perlu bingung memikirkan tema. Gulungan kertas yang ada saja sudah lebih dari 40 buah. 

          Insya Allah, target 30 tulisan yang masing-masing sepanjang 500-700 kata bisa saya hasilkan selama Ramadhan kali ini. Semoga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar