Rabu, 13 Maret 2013

PRADUGA BAHAN BACAAN SD PADA KURIKULUM 2013


 
Mulai tahun ajaran 2013-2014, pelajaran di sekolah akan berdasarkan pada kurikulum 2013. Kurikulum terintegrasi antar berbagai topik dan bidang studi. Diharapkan siswa akan terbentuk karakternya setelah belajar menggunakan kurikulum ini.

Dalam pemahaman saya, terintegrasi tidak sekedar dalam rangka membentuk karakter, tetapi juga dalam mengetahui berbagai aspek kehidupan. Pengenalan lingkungan, interaksi sosial, dan lain-lain.

Menyimak berbagai isu belakangan ini, saya membayangkan sebuah praduga bahan bacaan pada buku teks anak-anak SD yang sedang belajar membaca. Referensi yang saya pakai hanya memori buku pelajaran SD zaman saya dan berita koran.

Dugaan belum tentu benar. Praduga berarti sebelum menduga. Berarti juga semakin kecil kemungkinan benarnya. Membayangkan sebuah praduga, berarti lebih jauh lagi mundurnya. Apalagi ada hukum yang berlaku bahwa “praduga tak bersalah”.

Jadi, maaf, saya tidak mau digugat atas kebenaran materi ini. Maaf juga, isi tulisan ini tidak seserius judulnya. Saya hanya sekedar ingin curhat :)

Petunjuk: mohon dibaca dengan intonasi ala siswa kelas 1 SD.

Tema : Makanan

Bahan bacaan ke-1 :
             
            Hari ini hari Minggu pagi. Pak Yono duduk di sofa sambil membaca koran. Ibu Ani ada di dapur. Kedua putra mereka sedang sibuk dengan gadget-nya.
            Pak Yono membaca satu berita. Dia terkejut dan memanggil istrinya.

Pak Yono        : “Bu, benarkah bawang merah sekarang mahal?”
Bu Ani             : “Siapa yang berkata demikian?”
Pak Yono        : “Ini ada beritanya di koran.”
Bu Ani             : “O ya? Sudah lama saya tidak beli bawang merah, Pak.”
Pak Yono        : “Bukankah tadi pagi kita sarapan nasi goreng?”
Bu Ani             : “Apa hubungannya?”
Pak Yono        : “Nasi goreng kan pakai bawang merah.”
Bu Ani             : “Tidak, Pak. Nasi goreng itu cukup pakai bumbu instan.
    Buka bungkusnya, tumis, masukkan nasi, dan beri kecap. Selesai.”


Bahan Bacaan ke-2 :
            
           Masih hari Minggu pagi juga. Pak Budi sedang membaca koran juga di rumahnya.
Bu Budi menonton televisi.

Pak Budi         : “Bu, sarapan pagi ini enak sekali.”
Bu Budi          : “Terima kasih.”
Pak Budi         : “Aroma bawang putihnya sangat terasa. Tidak sayang, Bu?”
Bu Budi          : “Sayang kenapa?”
Pak Budi         : “Ini kata koran harga bawang putih mahal.”
Bu Budi          : “Ah, itu kan kata koran.”
Pak Budi         : “Berarti koran bohong? Memangnya berapa harga di pasar?”
Bu Budi          : “Mana Ibu tahu. Yang ke pasar dan masak sarapan kita kan si bibi.”

Bahan bacaan ke-3 :
           
           Masih hari Minggu, tapi hari sudah siang. Pak Wono baru usai makan.
Menu istimewa. Steak daging sapi.

Pak Wono       : “Enak sekali. Terima kasih Ibu menghemat pengeluaran lain.
   Kita pun bisa   makan steak hari ini.”
Bu Wono         : “Biasa saja kok, Pak. Harganya sama dengan minggu lalu.”
Pak Wono       : “Lho, di berita pagi disebutkan harga daging sapi kita paling mahal.”
Bu Wono         : “Begitu ya, Pak? Ibu beli steak pesan-antar ini dari restoran di mal seberang kompleks.”

Bahan bacaan ke-4 :

Hari Minggu malam. Mira sudah mengantuk, tetapi Bunda masih sibuk BBM-an.
Mira minta ditemani Nenek. Nenek pun menemani Mira tidur.
Mira suka tidur dengan Nenek, karena selalu mendongeng sebelum tidur.
Malam ini Nenek mengulang lagi cerita Bawang Merah Bawang Putih.

Nenek  :           Pada zaman dahulu, di sebuah desa ada keluarga dengan dua anak.
Namanya Bawang Merah dan Bawang Putih.
Bawang Merah bermata biru sedangkan Bawang Putih berambut pirang.
Keduanya berkulit putih dan tinggi.
Mira     :           Nek, mengapa ceritanya ganti?
Nenek  :           Maksud Mira? Nenek kan belum mulai kisahnya.
Mira     :           Itu...kok matanya biru, rambut pirang, dan kulit putih serta tinggi.
Mereka kan gadis desa. Mengapa seperti orang-orang luar negeri?
Nenek  :           Dongeng kan harus jujur, Sayang.
Memang begitulah Bawang Merah dan Bawang Putih  sekarang.

Bel sudah berbunyi. Waktu belajar usai.
Sekian dan terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar