Terima kasih berkenan singgah di Ruang Eksplorasi saya. Rumah lintas "bahasa": b.Matematika, b.Literer, b.Kuliner, b.Qolbu, dan, tentu, bahasa seorang ibu. Semoga bermanfaat.
Selasa, 03 April 2012
Lumpia Basah Bandung
Lumpia basah pertama kali saya temukan bertahun-tahun lalu di antara jalan penghubung Cipaganti dan RS Advent. Setahu saya, ini penjual pertama. Saya belum pernah menemukan penjual makanan serupa di lokasi lain di daerah edar saya. Belakangan, lumpia basah menjadi favorit. Penjualnya bertebaran di banyak tempat. Selain yang di dekat Advent ini, lumpia basah yang pernah saya cicip dan enak adalah di samping Jonas foto jalan Banda. Dan terakhir beli, hari Senin lalu, di jl. Purnawarman, seberang TB Gramedia.Enak juga.
Dua hari di Bandung, anak saya dua kali makan lumpia basah dengan lahap. Senangnya melihat dia antusias terhadap makanan. Kembali ke Bogor, saya pun berusaha menghadirkan menu favorit baru ini. Setelah bertanya kepada Dian (dipycorner.wordpress.com)dan Rita (dapurbunda.blogspot.com), sobat-sobatku yang tinggal di Bandung dan hobi masak, dan tentu berguru kepada Mang Google (dapur-cantik.blogspot.com), saya mencoba mengkombinasikan semuanya, dilengkapi dengan memori rasa dan bentuk yang saya punya. Menurut anak saya sih...rasanya enak, mirip dengan yang kami beli, dan tentu saja yang ini lebih istimewa karena ada cinta di dalamnya. Huhuy....terbang deh si Mamah...
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat 5-6 porsi lumpia basah:
1/2 kg bengkuang, diiris bentuk korek.
1/4 kg toge, dibuang ekornya.
125 gr gula aren/merah (2 buah), diiris halus.
500 ml air
5 butir telur ayam
10-20 lembar kulit lumpia siap pakai
bawang putih, saus tiram, merica, garam, gula pasir, maizena/tepung kanji, dan minyak goreng.
Cara membuat:
Haluskan 10-15 siung bawang putih.
Didihkan air. Larutkan gula aren. Tambahkan sepertiga bagian bawang putih halus. Setelah beberapa saat, angkat dan saring, kemudian dijerang kembali. Tambahkan 1 sendok teh saus tiram, dan sedikit saja garam.
Masukkan irisan bengkuang. Setelah mendidih ulang, kecilkan api. Jerang selama 30-45 menit, sampai air kira-kira tinggal 100-200 ml.
Angkat bengkuang. Sisa air tetap di atas api. Tambahkan 2 sdm maizena yang telah dicairkan. Aduk sampai adonan mengental. Angkat dari api.
Membuat isi:
Panaskan minyak goreng secukupnya. Buat orak-arik telur.
Tumis sisa bawang putih halus.
Masukkan telur dan bengkuang.
Tambahkan 1-2 sdt garam, 1-2 sdt merica halus, dan sejumput gula pasir jika suka, untuk menggantikan gurih penyedap rasa.
Jika ingin pedas, tambahkan cabe rawit iris/halus.
Terakhir masukkan toge.
Aduk-aduk sampai toge layu.
Cara menyajikan :
Letakkan 1-2 lembar kulit lumpia di atas piring ceper.
Oleskan cairan kental yang dibuat di awal.
Tuangkan tumisan panas ke atasnya.
Lipat, bungkus.
Taraaaa..... jadi deh.
Keuntungan membuat sendiri, jumlah kulit lumpianya bisa suka-suka untuk porsi isi yang sama.
Di saat hujan deras sore hari, sepiring lumpia basah dan segelas teh panas, sungguh merupakan paduan sempurna.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Waaahh... artikel ini membantu sekali. Kebetulan, saya berencana jualan lumpia basah di Cirebon, karena di Cirebon blm ada sama sekali penjual lumpia basah, sedangkan peminat banyak sekali.
BalasHapusTerima kasih atas informasinya. Oiya, kalau tidak keberatan, follow back blog saya ya..
www.CirebonKuliner.com
Terima kasih mas Lukman. Maaf, saya baru membaca komennya.
BalasHapus